September 27, 2011

Diet day 8

Hup...
Pagi-pagi dengan semangat saya melompat ke timbangan badan dan di bawah sana tertera angka... 56,5kg! heheheyy.. sudah turun setengah kilo.
Bagus, kalau setiap hari turun setengah kilo, artinya diet ini layak dikerjakan.
Hari ini saya mulai dengan menyiapkan sarapan berupa beberapa potong pepaya dan sebutir apel. Cukup untuk energi saya sampai siang nanti. 

Nyampe kantor sudah ada peyek di meja kerja.. uuh this is my guilty pleasure (dasar anak mudah tergoda). Bingung, mau dibuka ga ya... mau diicip dikit ga? hiks... peyek kacang hijau ini enak sekali...
Akhirnya, dibuka juga, diicip juga dan dilahap habis sekantung! huaaaaa....
Maaf yaaa....
*pembenarannya = yang penting ga makan nasi... :D

"Wahai semua energi dan alam semesta, bantulah aku mencapai tubuh idealku..."

September 26, 2011

Usaha Diet -tidak terlalu- Ketat

Berat badan saya bertahan di angka yang cukup signifikan. Cukup mengecewakan hati dan membuat gerah. Beberapa usaha tidak membuatnya bergeser. Jadilah saat ini saya mengambil keputusan yang sangat berat, yaitu diet ketat.
Sebenarnya terlalu lebay kalau dibilang ketat. Karena saya hanya tidak mengkonsumsi nasi dan minyak. karbohidrat masih saya konsumsi melalui kentang. Sayur-sayuran saya kukus atau dijerang dengan air panas. kadang seperti sup tapi dengan sedikit air. Pokoknya asal masuk semua sayur, lalu dilahap!
Selain sayur, saya juga konsumsi tahu, tempe, dan seminggu sekali  telur ayam kampung dan ikan. Hal ini untuk memberikan asupan protein dan asam amino yang juga dibutuhkan tubuh.
Di waktu luang saya makan buah-buahan sebagai pengganti cemilan. Yang paling favorit adalah pepaya. Buah lain seperti apel, tomat, atau asinan mangga buatan sendiri (saya kurang tau apakah asinan diperbolehkan untuk diet). saya konsumsi biasanya sekitar jam 4 sore waktu mulai lapar tapi belum waktunya makan malam.
Sudah sekitar satu minggu saya menjalani diet 'tidak' ketat ini. Kesalahannya adalah saya lupa mencatat berat badan sebelum diet, jadi hanya kira-kira sekitar 58kg. Pagi ini saya mencatat berat badan : 57kg. Perkembangan yang lambat, tapi semoga berbuah manis nantinya.

Doakan saya yaaa...


September 13, 2011

Kala Galau Melanda

Pagi-pagi ancaman galau menyerang para twiters, setelah menyapa selamat pagi, masing-masing mulai berkicau kata-kata galau. :D
Saya pribadi agak out of date menyoal pergalauan ini. Dimana-mana sudah booming, baru saya  akrab dengan kata sifat yang sekarang begitu masyur di kalangan anak muda. 
Oke apa itu galau? Beberapa tulisan memberi pencerahan mengenai kata galau bahwa kata ini adalah cabang baru dari perasaan sedih, perih, bingung, putus asa, kalut dan tidak dapat berpikir jernih. Buat saya sih kata ini menggambarkan sebuah perasaan yang rumit :D (seperti status beberapa orang di FB)

Pasti ada saat-saat dalam hidup kita mengalami ke'galau'an, saya dulu waktu belum bisa membedakan antara love and lust sepertinya menjadi pesakitan galau akut nan kronis. Yah maklumlah kalo jiwa muda pencari identitas mengalami galau. Semua seperti harus dipikirkan dengan dalam, sampai mentok, trus dieksploitasi perasaan itu, kemudian dijadikan bahan untuk berkarya, lalu semua hasil akhir berbau Galau! sampai sampai dulu ada teman yang kalo tidak galau tidak bisa menghasilkan karya. WAH! <- tapi itu dulu :).

Lalu saat ini? Galau jadi komoditi yang laku dijual, orang-orang menjual cerita galau di jejaring sosial, kalau perlu dibikin rumit, semakin memprihatinkan semakin bagus. Semakin banyak yang memberi coment, semakin nelangsa perih dan ironis pasti laku.
Galau juga menjadi life style. Kalau bisa susah mengapa harus sederhana, kalau bisa complicated mengapa harus straight. Pada banyak kasus saya menemukan subyek yang paham masalah, paham solusi, tapi tetap memilih untuk stay dalam lingkaran setan masalah. Kadang saya tidak habis pikir dengan pilihan tsb, tapi kegalauan ini semacam menjadi zat adiktif yang membuat jiwa-jiwa kosong merasa lebih hidup. WOW!

Come on Guys.. Stop that Galau things.
Mari hidupi hidup kita dengan lebih manis. Ganti kacamata 'mendung' dengan kacamata 'cerah' yang bisa melihat sisi baik dari tiap masalah. lebih banyak menghitung hal-hal baik yang terjadi pada kita. stop dengerin lagu galau, ganti dengan lagu-lagu yang ceria dan membawa perasaan yang baik. lakukan lebih banyak 'helping' dan 'serve', ini cukup membantu kita untuk berbagi dan berguna buat orang lain.

Semoga bisa memberi perspektif lain dalam pergalauan yah.. Good luck with your day!


September 09, 2011

Sebuah Nama, Sebuah Doa

Beberapa minggu yang lalu saya dikenalkan dengan seorang teman, Albert Deby, ahli Mahakalashakti. Pertemuan pertama tanpa basa basi panjang, dia 'menggeledah' semua rahasia hidup saya dari masa kecil hingga akhirnya nanti meninggal melalui kode kode pribadi saya, nama dan tanggal lahir. WOW!
ini apa? apakah supranatural, apakah klenik?
 Deby -begitu saya menyapa- berusaha menjelaskan apa itu Mahakalashakti. Tapi dengan kemampuan otak yang ga seberapa, saya ga ngerti ngerti bgt walo Deby sudah cukup kuat berusaha. hahaha... :D
Awalnya Deby memulai dengan menjelaskan bahwa tidak semua waktu itu baik. dia mencontohkan dengan pohon Body, pohon ini bila ditanam pada saat bulan awal hingga bulan purnama akan tumbuh dengan baik, namun bila ditanam setelah bulan penuh hingga bulan mati, pohon ini pasti mati. Jadi memang ada waktu-waktu tertentu yang baik untuk suatu hal, namun belum tentu untuk yang lain. Energi di alam semesta pada waktu tertentu mempengaruhi apa yang terjadi pada saat itu.
Bagaimana dengan nama? Nama adalah suatu penanda yang diberikan kepada kita sejak kecil. Nama juga merupakan doa, doa yang diberikan oleh orang tua kita dengan harapan-harapan tertentu. Saat kita berdoa, kita memikirkan apa yang kita minta dan menarik harapan itu supaya jadi nyata. Bayangkan doa itu adalah nama kita, yang setiap saat kita yakini dan amini. Bila nama kita memberi arti yang baik maka kita sedang mengundang semua hal-hal yang baik ke dalam kehidupan kita. Tapi apa jadinya jika nama kita ternyata memberi arti yang buruk atau berkarakter buruk? Yes, kita sama saja sedang terus mendoakan semua hal-hal yang buruk untuk datang ke dalam kehidupan kita. Ngeri? pasti.
Ok, jadi dalam Mahakalashakti semua orang membawa kode-kode kehidupannya sendiri. Kode itu adalah paduan antara tanggal lahir dan nama, dimana diyakini bahwa keadaan semesta saat seorang bayi dilahirkan dan nama yang diberikan kepada bayi itu mempengaruhi karakter, alur hidup, dan bahkan menggambarkan umur dan cara mati si bayi. Hal ini berlaku juga pada brand perusahaan misalnya. Nama dan hari jadi sebuah perusahaan juga mempengaruhi bagaimana sebuah perusahaan akan bertahan.
Dapet sedikit gambaranya kan?
Nah setelah pertemuan pertama yang shocking itu, saya akhirnya memutuskan untuk memperbaiki struktur nama saya, supaya alur hidup saya lebih baik. Dengan pola nama yang lama, saya adalah seorang perempuan dengan peruntungan yang baik, hedon, mudah beradaptasi, mudah jatuh cinta, dan memiliki emosi yang tidak stabil. Indeks nama untuk nama lama sebenarnya baik, tapi dengan kelemahan emosi yang tidak stabil, grafik hidup ditentukan oleh keadaan emosi saya yang meledak ledak. Tentu ini sangat merugikan. Dengan karakter dasar seperti itu, perkawinan sayapun terancam perceraian. Waaa... big NO NO! 
Untung keadaan ini dapat diperbaiki, jadilah Deby mengutak atik struktur nama saya, menambah mengurang, dan hopla... sebuah doa baru untuk kehidupan saya,  Dhiptala Wardhani Narasvati. Deby menjelaskan bahwa nama yang baru ini akan memperbaiki emosi saya. mengurangi ketertarikan saya dengan hal-hal materi (hedon). dan juga memperbaiki cara mati :) menjadi lebih baik.
Tugas saya sekarang adalah mengamini nama baru ini dan menikmati proses perubahannya. Karena dengan nama yang baru, kebutuhan saya yang harus disediakan oleh Semesta berubah.  Akan ada pergeseran kebiasaan, pola pikir, pertemanan, relasi dan lain sebagainya. Harus tekun dan sabar untuk masa transisi ini. 
Can't wait what happen next! :)