April 24, 2012

Sleeping Beauty

ketiduran di bean bag

Hari minggu, for my hubby, adalah hari tidur sampai siang. Kalo udah bangun terus dia makan, abis itu tidur seharian.. hahahha...

April 12, 2012

Bubur Ayam Artificial

     Waktu saya tinggal di Jakarta dulu -mencari sesuap nasi, sebongkah berlian-, ada tukang bubur ayam keliling naek motor. Jadi disana biasanya tukang bubur ayam pake gerobak dorong, tapi si abang yang satu ini ngidernya pake motor. Nah, bubur ayam yang dia jual juga beda ama yang biasanya, bubur ayam ini versi china. Kenapa versi China? karena dia pake kecap asin, tongcai dan cakwe. Rasanya yahuuuuuddd banget. Dan sampe sekarang masih keinget kelezatanya.. #lebay

Dan kasihannya saya adalah di Jogja susaaaahh banget nyari yang begini. Alhasil saya harus mengerahkan segala kreativitas untuk membuatnya sendiri.Trus masalah juga ga brenti disitu aja... karena suami vegetarian, saya juga harus mikirin bikin bubur yang dia juga bisa makan...

So, saya bikin bubur ayam artificial, alias bubur ayam bo'ong bo'ongan..


 Buat yang mau cobain, ini saya bagi receipnya..

Bahan:
· ¼ kg beras, dicuci bersih
· 1 liter air
· ½ sdt merica halus
· garam secukupnya

Bahan Pelengkap:
· 5 buah pangsit goreng
· 2 sdm daun bawang
· 2 sdm seledri
· 1 sdm bawang goreng
· kecap asin
· jamur tiram
· kedelai goreng

Cara Membuat:
· Masak beras dengan 1 liter air dan sedikit garam, masukkan merica, aduk rata sampai menjadi bubur
· Cuci jamur dan bumbui dengan garam dan merica secukupnya.
· Suwir-suwir jamur dan goreng hingga kecoklatan.

Cara Menghidangkan:
· Siapkan mangkok, Tuang bubur panas-panas kemudian beri kecap asin sesuai selera
· Taburi jamur, kedelai goreng, daun bawang, seledri, dan pangsit goreng.
· Jangan lupa taburi bawang goreng.

Untuk 4-5 orang.

Selamat mencobaa..

April 11, 2012

Chef Jiyo

     Beberapa hari yang lalu, saya beli ikan belanak. Rencana mau saya bakar dengan saus Barbeque. Nah tiba saatnya memasak, percobaan pertama, daging ikannya malah remuk ga karuan. Ternyata tekstur dagingnya emang gampang ancur. Saya cari-cari cara buat membakar dengan sukses.
Trus suami kasih saran supaya ikan-ikan itu dibungkus daun dulu sebelum dibakar.

Ini dia aksinya waktu praktek membakar ikan dengan bungkus daun...

Memasak ikan

Merapi 2010

Foto ini diambil sebulan setelah Merapi meletus tahun 2010. Asap masih keluar dari tanah, menandakan bahwa di dalam bara masih menyala. di sekitar saya, bau belerang sangat menyengat. Walaupun begitu, tetep narsis lah yaa... :)






hey you..

April 04, 2012

Buku untuk Naras

Senang sekali rasanya kemarin saya mendapat buku dari Prof. Kasidi, seorang Dalang dari Yogyakarta. Buku itu membahas tentang suluk, buat yang belom tau, suluk itu kata-kata pembuka dalam lakon wayang yang dilagukan oleh Dalang. Agak berat ya bukunya... hehehe... Tapi saya sendiri heran, kenapa ya saya se happy ini saat Prof. Kas -sapaan beliau- menepati janjinya memberi saya buku tulisannya tersebut.
Sehari sebelumnya saya ke toko buku, disana sedang ada Pesta Buku. Sedikit kalap, saya beli buku 8 buah. Walaupun suami cemberut, saya pura-pura aja cuek.. hihihih..
Mundur beberapa bulan yang lalu, saat saya sedang keranjingan belanja buku lewat online shop, saya juga selalu happy dan deg-degan saat membuka kiriman buku pesanan saya itu. Saya pikir-pikir mungkin memang saya senang 'mendapat' buku yaa...

Nah.. sebenernya kenapa sih buku itu sangat menarik? 
Kalo di questioner, saya jarang sekali menyebut suka membaca. Palingan sebut buku fav. Kalo dibilang hobby baca, sebenernya engga juga. Soalnya saya bukan seorang pembaca yang disiplin. Saya juga masih suka pilih-pilih tema populer kalo baca. Dari 100% buku saya di rumah, paling cuma 40% yang sudah katam, yang lainnya paling baru dibaca cepat.

Buku buat saya berharga. Ada rahasia, ada pola pikir, ada gagasan penulis, ada versi, ada sudut pandang, ada pengetahuan, ada 'jiwa' lain selain saya disitu. Saat saya membaca buku saya masuk di dalamnya, itu yang saya suka. Saya bisa merasakan peran orang lain di buku itu. 
Dulu, saat saya masih kecil, ayah saya mengeluarkan uang cukup besar untuk membeli satu set seri buku pengetahuan. Setiap bulan, satu buku dikirim ke rumah kami. Ayah selalu mengajak saya dan kakak untuk membacanya bersama. Karena kebiasaan itu, saya merasa lebih mudah menyerap pelajaran di sekolah. Yang paling ingat adalah sebuah buku Matematika yang isinya penuh dengan gambar. Pada bagian hukum Pytagoras, ada gambar seorang ilmuwan Yunani sedang menghitung tinggi bangunan menggunakan hukum tersebut.
Setelah besar, saya dan kakak baru menyadari begitu pentingnya budaya membaca sedari kecil dan juga besarnya pengaruh buku-buku ayah kami pada prestasi kami di sekolah.

So, membaca memang sebuah perilaku yang mestinya dikenalkan sejak kecil. Perilaku ini harus dibentuk. Tidak perlu yang berat-berat atau yang susah-susah, yang penting suka baca aja dulu.  Kita harus bisa membuat membaca menjadi aktivitas yang fun. Karena bila kita memiliki budaya baca, maka nantinya akan lebih mudah mengenalkan pada generasi kita yang berikutnya.