Desember 29, 2011

Akhir Desember

Bulan Desember dilalui dengan sangat cepat. Dan mostly diwarnai dengan acara pindah rumah. Udah pernah diceritain sebelumnya bahwa si rumah baru ini sedikit 'banyak' perlu pembenahan. Jadilah kami hunting tukang bersih-bersih dan beres-beres yang recomended, dan kami nemu *thanks to iwang yang udah ngasih info tukanganya*. Setelah seminggu kurang renovasi, dilanjutkan dengan packing-packing barang di rumah lama... tgl 23 kemarin kita resmi pindah! yippy!

Ada sedikit cerita yang terselip diantara acara pindahan dan renovasi ini...
Saat ribet-ribet itu saya jadi sering bertandang ke Toko Besi, yup toko yang penuh dengan peralatan, pernak-pernik pertukangan, amplas, cat dan lain-lain itu beberapa saat lalu sangat menggugah selera saya. Saking seringnya, saya jadi punya beberapa penilaian tentang toko-toko itu. 

Kita semua tau Toko besi itu sangat lekat dengan orang Tiong hoa. Penasaran juga kenapa begitu. Kalau saya perlu ke toko besipun saya biasanya pilih toko besi milik orang Tiong hoa, ga tau juga kenapa. 
Akhirnya kemaren nyobain toko besi milik pribumi dan dari yang saya alami kemaren memang beda. Maaf-maaf nih sodara, tapi bawaannya sebel mulu. Pelayanan lelet, Si pemilik ga mau turun langsung, pembeli dilayani berdasarkan analisa sementara karyawan toko -kira-kira orangnya beli banyak atau cuma beli dikit-, kalo datengnya kayanya bawa duit banyak pasti dilayani lebih dulu. huh!
Pengalaman saya di toko milik orang Tiong Hoa beda. Pelayanan cepat, si pemilik akan turun langsung melayani pembeli. walaupun tidak selalu ramah, tapi penjual tahu betul apa yang dia jual, dimana nyimpennya jadi pembeli bisa mendapatkan barang kebutuhannya dengan cepat. Para pemilik ini biasanya cerewet pada karyawannya, jadi si karyawan pun terbawa dengan pola kerja si pemilik. 
Pertanyaannya adalah.. walaupun ga semua toko besi milik pribumi pelayanannya kurang memuaskan, tapi kenapa rata-rata seperti itu ya? apakah etos kerja yang kurang, atau apa? 
seperti contohnya sebuah toko milik pribumi yang jadwalnya tutup jam 5 sore. jam setengah lima para pekerjanya sudah rapi siap pulang. dan kalau kita datang jam lima kurang seperempat, mereka sudah pasti bilang barang yang kita cari HABIS! apakah mereka sudah tidak butuh omzet? toh ini masih jam kerja kan?

Yah.. saya hanya membatin semoga mereka belajar lebih baik, karena saya yakin yang seperti ini ga cuma terjadi di sebuah toko besi. tapi juga di toko-toko, kantor, tempat pelayanan masyarakat lainnya di Indonesia. MERDEKA!!! -___-''